Deskripsi Singkat :
Bukan main kaget alang kepalang si Putra Azazbeh mendegar derap kuda gagah berani mujahidin Muslim mendekat dengan pimpinan Khalid Bin Walid (semoga Allah meridhoinya) tanpa sempat bertahan pasukan Putra Azazbeh diserang tak berkutik dan ggur temasuk sang komandan muda Putara Azazbeh. Namun beberapa oreang pasukan penunggang kuda sempat meloloskan diri dan mengkhabarkan berita duka ini kepada Azazbeh.
|
sumber : barbaragriffiths.com |
Tak ayal lagi Azazbeh menerima 2 halilintar disiang bolong yaitu kabar hancurnya pasukan yang ditugaskannya beserta gugurnya sang Anak tercinta dimendan perang. Tidak hanya itu Azazbeh menerima tambnahan berita duka lanjutan yang tak berkesudahan dengan datangnya kuriir berita dari Ctesiphon dengan kabar wafatnya Artazares. Ditengah kemalanganyang bertubi-tubi Azabeh memilih untuk tidak mempertahankan Al-Hirah dari pasukan Khalid Bin Walid (semoga Allah meridhoinya) tanpa pikir panjang Azazbeh mengambil langkah seribu dengan kabur menyeberangi sungai ke Ctesiphon.
Merasa akan disambut dengan gegap gempita khalid bin walid dan pasukannya waspada terhadap pasukan Persia di Al-Hirah. Beliau memutuskan tidak akan melakukan perang frontal. Ia mengomandoi pasukannya membentuk gerakan sayap melambung kekiri mengurung al-Hirah dari sisi barat, lalu muncul di Al-Khawarnaq. Dilanjutkan dengan ekspansi pasukan mendekati Al-Hirah dari arah belakang.
Namun terkejutnya Mujahidin Muslim saat mengetahui bahwa kota tersebut dalam keadaan kosong. Tanpa perlawanan sama sekali penduduk dengan utuh masih mendiami kota tersebut tanpa perlawanan sama sekali! Hingga para penduduk diperlakukan dengan baik oleh Mujahidin Muslim. Sangat mencengankan bagi Khalid (semoga Allah meridoinya) ditembusnya jantung kota Al-Hirah dengan mudah sehingga situasi ganjil ini membuat khalid dan Pasukan Muslim beranggapan ini adalah kondisi antara damai dan perang.
Al-HIrah memang dikenal sebagai kota terbuka namun disisi 4 arah mata angin berdiri menjulang dan kokoh 4 menara benteng yang masing masing benteng di isi oleh suku-suku Kristen pimpin oleh Kepala suku para Arab Kristen yang berpengaruh. Nampak tidak mudah bagi Mujahidin Muslim untuk merobohkan semangat pasukan diantara benteng. Nampak jelas pertumpahan darah akan mewarnai invasi kali ini tidak seperti kejadian sebelumnya.
Disadur dari
Singa-Singa Sahara
AlQur'aan Al-Kariim
Akram, Agga Ibrahim the Muslim Conquest of Persia
Akram, Aggha Ibrahim The Sword Of Allah
Atthabari Abdul jafar Al Jarir 2007 Shahiih Tarikh At-Thabari
Faraj, Muhammad 1977 Al Fath Al 'Arabi Lil 'Iraaq wal Fars
Kennedy HUgh N 2010 The Greates Arab Conquest
Untuk Pembelian dalam jumlah Banyak, Silakan Kontak Customer Service Kami untuk mendapatkan harga terbaik
HOTLINE Hubungi Kami di Contact
PENGIRIMAN dengan Kurir Terpercaya
Produk Terkait :